Sepertinya Ibu Lily – CEO dan Pendiri Titian – tidak bisa hanya duduk diam tiap kali mendengar ada bencana. Seperti ada tombol otomatis yang mengharuskan beliau pergi untuk melihat apa yang ia dan Titian bisa lakukan untuk meringankan beban. Ketika gempa bumi dahsyat mengguncang Lombok pada bulan Agustus 2018, Ibu Lily tidak membuang waktu untuk pergi dan melihat kehancuran yang diakibatkannya.
Setelah menghabiskan satu minggu menyusuri beberapa desa, beliau menemukan Teluk Kombal, sebuah dusun di bagian utara Lombok, di mana semua rumah hancur rata dengan tanah. Tidak hanya itu, masyarakat harus terus dihantui mimpi buruk karena gempa susulan yang kerap terjadi setiap hari dan karenanya menyebabkan banyak trauma. Ibu Lily menilai kehadiran dan kontribusi Titian akan sangat bermanfaat bagi masyarakat tersebut. Beliau kemudian segera melapor ke Dewan Pembina Titian and berhasil menggalang donor untuk mendanai program jika Titian ingin bekerja di sana.
Rencana untuk membuat Sentra Pembelajaran Masyarakat (CLC) dan Program Beasiswa kemudian digulirkan. Agar masyarakat mendukung niat baik kami, kami mengadakan hari perkenalan pada 19 Januari 2019, sebagai cara untuk memperkenalkan Titian kepada masyarakat dan menerima kami bekerja di desa mereka.
Setelah memperkenalkan program dan pencapaian Titian, dua alumni Beasiswa – Galih Khori Aldino dan Suryanti – melanjutkan sesi dengan menceritakan pengalaman mereka sebagai penerima Beasiswa Titian. Keduanya berasal dari Generasi awal – Generasi 2 – sudah bergelar sarjana dan punya pekerjaan mapan. Mereka mengingat kembali keputusasaan yang mereka rasakan akibat gempa bumi Yogyakarta tahun 2006. Mereka sudah cukup umur ketika kehancuran terjadi. Galih bahkan masih tersedak haru ketika mengingat pendidikannya mungkin akan berakhir di SMP dan mimpi akan masa depan yang lebih baik harus dikubur bersama dengan puing reruntuhan. Galih dan Suryanti keduanya mendorong orang tua untuk memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan formal, dimana peluang pekerjaan mereka nantinya akan jauh lebih baik jika mereka berpendidikan lebih tinggi.
Di minngu tersebut, Fasilitator Beasiswa Titian – Timo – telah mengunjungi tiga SMP dan menyampaikan informasi tentang Program Beasiswa. Waktu sudah ditetapkan untuk mengumpulkan aplikasi dan wawancara bagi calon penerima manfaat.