Yayasan Titian Masa Depan (Titian) menyediakan akses kesempatan pendidikan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia yang kurang beruntung melalui perbaikan edukasi, pengetahuan, dan keterampilan yang nantinya akan memberikan mereka masa depan yang lebih cerah. Kami juga berupaya untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia dan mendirikan Sentra Pembelajaran Masyarakat (CLC) sebagai sarana agar keterampilan tradisional bisa dipertahankan dan tempat belajar keterampilan baru. Kami adalah organisasi relawan yang bekerja secara profesional, yang dikelola oleh Dewan Pengurus atas dasar kesukarelaan, dan didukung oleh banyak relawan profesional. Kami diaudit secara independen oleh firma akuntan internasional PwC dan dengan senang hati menyediakan laporan keuangan berdasarkan permintaan.
Bermula dari Bayat, Jawa Tengah, Titian kemudian berkembang melalui berbagai proyek dan membuka Sentra Pembelajaran Masyarakat (CLC) di Padang, Sumatera, Tangerang, Semarang, dan baru-baru ini di Lombok di sebelah timur Bali. Jakarta, ibu kota Indonesia, merupakan kantor pusat administratif dari Titian.
Titian dimulai dari usaha membangun kembali sekolah yang hancur akibat bencana, lalu kemudian dilanjuti dengan pemberian beasiswa agar anak muda yang kurang beruntung bisa melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK. Seiring berjalannya waktu, pemberian beasiswa SMA/SMK ini menjadi program yang paling sukses dan bertahan lama. Tahun 2011, program beasiswa untuk universitas kemudian diluncurkan.
Program Peningkatan Kualitas Guru atau Teacher Quality Improvement (TQI) di Titian didesain untuk memperkenalkan metode pengajaran baru dan efektif untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Guru menjadi lebih kreatif dalam pendekatannya pada proses belajar mengajar dan hasilnya menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami oleh para siswanya.
Di Titian, Program Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan atau Information and Communications Technology (ICT) for Education didesain untuk membawa teknologi abad ke-21 untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Tujuan dari keseluruhan program ini adalah mengembangkan kualitas mengajar, belajar, dan proses administratif di sekolah-sekolah terpilih, melalui penyediaan infrastruktur ICT, pengetahuan, dan juga keterampilan yang terkait.
Secara alami, perhatian kami beralih kepada masyarakat sekitar di lokasi di mana kami memberikan beasiswa. Oleh karena itu, Titian membangun Sentra Pembelajaran Masyarakat atau Community Learning Centre (CLC). CLC menjadi tempat semua warga masyarakat dapat mempelajari hal-hal baru dan berbagi pengetahuan dan keahlian satu sama lainnya. Titian kini mempunyai sembilan CLC, dan saat ini sedang membangun satu CLC lagi di Rembitan, di selatan Lombok.
Ketika gempa dahsyat menerpa Lombok tahun 2018, Lily Kasoem, Pendiri dan CEO Titian Foundation seketika pergi untuk melihat langsung kerusakan yang diakibatkannya, dan meninjau bagaimana Titian bisa membantu. Setelah turut terlibat dalam pendistribusian bantuan darurat, Titian mulai membantu masyarakat bangkit kembali dengan menawarkan Program Beasiswa dan berbagai Program Pengembangan Masyarakat di Pemenang, Lombok Utara dan Rembitan di Lombok Tengah.
Cara Titian menjalankan program-programnya sarat akan kepedulian, perhatian terhadap detail, dan keberlanjutan.
Pendekatan ‘khas’ Titian dalam pengelolaan proyek adalah mengutamakan kualitas di atas kuantitas. Titian meluangkan banyak waktu dalam memilih siswa, masyarakat, dan guru yang tepat sasaran, serta memberikan bimbingan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk memastikan agar mereka memanfaatkan peluang yang diberikan sebaik mungkin.
Semua penerima Beasiswa menerima pelajaran khusus tentang keterampilan hidup serta pendampingan selama tiga tahun. Untuk Program Beasiswa, Titian telah membentuk Ikatan Alumni Titian agar hubungan alumni satu sama lainnya tetap menjaga, dan juga memberikan dukungan serta bimbingan bagi siswa yang tengah menjalani program.
Titian menindaklanjuti dan memantau kegiatan serta hasil dari semua programnya dengan sangat terperinci agar donatur mendapatkan hasil yang terbaik dari investasi mereka.
Terlepas dari intensitas pendekatan seperti ini, rasio efisiensi biaya Titian masih di bawah 15% — secara signifikan berada di bawah rekan-rekan internasional kami.
Titian memahami bahwa mendidik anak muda akan menghasilkan kekayaan yang lebih besar dalam jangka panjang. Masyarakat yang berkecimpung dalam kewirausahaan membangun kemandirian. Pengusaha pemula mempekerjakan lebih banyak orang dan menciptakan kemakmuran yang lebih luas.
Kunci dari Segala Hal yang Dilakukan Titian adalah Keberlanjutan.
Baca Lebih Lanjut Tonton Video Kami
Sebuah fase yang baru bagi para penenun Dusun Rebuk 1, para wanita yang selama ini berkembang melalui peningkatan keterampilan bersama dengan dukungan penuh dari Titian Foundation dan Soroptimist International of Jakarta. Pada awal bulan Februari, para penenun berkesempatan untuk mengikuti talkshow yang diadakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam acara Pesona Pujut Mandalika. Acara ini dilaksanakan …
Baca Lebih Lanjut
Sama seperti di belahan dunia lainnya, di pagi hari itu warga desa tersibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing. Mungkin ada yang belum bangun karena agak kelelahan sehabis kegiatan dzikiran semalaman dengan para tetangga. Mungkin ada yang menghabiskan paginya dengan cara khas desa: menyapa satu-satu orang yang lewat di depan halaman rumahnya, menanyakan ke mana mereka pergi …
Baca Lebih Lanjut
Demokratis? Laissez-faire? Atau mungkin transformasional? Sebelum kita menentukan gaya kepemimpinan kita, tentunya kita perlu untuk memahami dasar-dasar kepemimpinan dan juga memahami esensi dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan merupakan salah satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap orang, termasuk remaja. Bukan hanya kemampuan dalam memimpin diri sendiri, namun juga mampu untuk memimpin orang lain guna …
Baca Lebih Lanjut
Ini adalah sepenggal kisah mengenai apa yang para penerima beasiswa di Titian Foundation Bayat pelajari dan juga jelajahi ketika mereka mendapatkan bimbingan bersama kami. Keterampilan non-teknis, atau dalam bahasa populernya ‘soft skill’, merupakan keterampilan yang terus menerus diasah bagi semua penerima beasiswa di Titian. Salah satu bagian dari dinamika pendampingan kami adalah pada sesi Sunday …
Baca Lebih Lanjut