Berita

Bertemu Pak Menteri: Hasil dari Konsistensi dalam Pemberdayaan Diri

Bukan hanya tentang meraih nilai ekonomis yang lebih tinggi, namun jauh ke dalam jati diri yang terbangun dari pemberdayaan, dikenal kembali oleh lingkungannya sebagai penenun warna alam, wujud dari kerja keras yang dijaga dan terus ditingkatkan sejak penghujung tahun 2019 hingga kini.

Saat Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Pulau Lombok untuk melakukan pengamatan menyeluruh terhadap berbagai aset yang dikembangkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika pada tanggal 9 Juli 2023, termasuk Kuta Lane yang dapat mendukung UMKM daerah berkembang, perhatian Pak Erick langsung tertuju pada pajangan kain tenun buatan tangan yang memikat: kain tenun karya penerima manfaat kami di Titian Foundation Rembitan, Lombok Tengah.

Kesempatan para penenun dampingan kami bertemu dengan Pak Menteri terwujud dari kombinasi rangkaian giat pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Lombok dan juga keberanian dan konsistensi mereka sebagai peserta yang gigih dalam Kelas Tenun, bagian dari Program Pengembangan Masyarakat Titian yang disponsori oleh Soroptimist International of Jakarta. Dimulai pada tahun 2019, Titian Foundation merangkul dan mendampingi Dusun Rebuk 1, atau lebih biasa dikenal sebagai Dusun Rebuk Indah di Desa Rembitan, tempat para penerima manfaat kami tinggal.

Pada saat acara, salah satu penenun, Aminah, sempat mengajak Pak Erick untuk mencelup benang dengan bahan warna alam dan juga menceritakan sejarah dari berbagai motif kain tenun yang ia selama ini buat. Apresiasi Pak Menteri terhadap kain tenun para penerima manfaat kami menjadi salah satu momen yang menjadi angin segar untuk para penenun. Tiga tahun yang lalu, adanya kelas tenun kami diawali dengan adanya beberapa perempuan asal Dusun Rebuk Indah yang memberanikan diri untuk memecahkan mitos setempat mengenai tenun dan pada akhirnya bergabung dalam kegiatan Kelas Tenun di Titian.

Didasari dengan keinginan yang kuat untuk meningkatkan kapasitas ekonomi, Aminah dan kawan-kawannya belajar dan berkarya hingga akhirnya mencapai titik ini. Konsistensi yang terus dijaga dalam menghasilkan kain tenun membuat mereka lebih berdaya. Keinginan kuat mereka untuk terus belajar membawa mereka untuk maju. Mereka bagaikan terlahir kembali: sebagai perempuan yang bisa memberdayakan diri dengan pengetahuan.⠀