Berita

Literacy Goes to School!

Kofi Annan, dikenal sebagai mantan Sekretaris Jenderal PBB yang pernah meraih Penghargaan Nobel untuk Perdamaian bersama dengan PBB di tahun 2001, pernah berkata bahwa literasi adalah jembatan dari keterpurukan menuju harapan. Titian pun ingin menjadi jembatan bagi mereka yang ingin meraih pendidikan dan pengembangan diri, literasi termasuk di dalamnya. Untuk meraih lebih banyak lagi penerima manfaat dan juga menyebarluaskan pentingnya literasi bagi perkembangan pelajar anak, Program Literacy Goes to School (Literasi ke Sekolah) dilakukan oleh para fasilitator Sentra Pembelajaran Masyarakat (CLC) Titian Bayat, Kaliurang, dan Rembitan. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para pelajar di sekolah-sekolah mereka.

Di Bayat, salah satu kegiatan Literacy Goes to School dilakukan secara berkolaborasi dengan IKATIFO (Ikatan Alumni Titian Foundation). Di awal acara, para fasilitator melakukan pengenalan melalui ice breaking, kegiatan permainan kecil untuk menambah semangat sebelum melakukan kegiatan. Kemudian, mereka membaca bersama. Kegiatan inti mereka yaitu membaca buku sesuai dengan buku yang dipilih dan dibagikan oleh para fasilitator kami. Ketika sudah selesai membaca, para siswa melakukan review buku dengan cara menceritakan ulang buku—hal ini dilakukan untuk melatih anak-anak berani maju dan berani menceritakan isi buku secara menyeluruh. Anak-anak menyukai kegiatan literasi yang diberikan, bisa dilihat dari banyaknya anak yang aktif dan berkeinginan untuk maju dan membacakan hasil buku yang dibaca. Pada akhirnya, menceritakan hasil yang dibacakan sesuai dengan pemahaman mereka.

Di Titian Kaliurang, kegiatan Literacy Goes to School bekerjasama dengan SDN Kaliurang 2 dan para fasilitator kami memberikan sesi literasi kepada pelajar khususnya untuk pelajar di kelas 5. Program Literacy Goes to School di Kaliurang diadakan sebulan sekali atau lebih. Program literasi ini didasari oleh kurikulum (ANBK/AKM = literasi dan numerisasi) dan rendahnya minat baca anak khususnya di wilayah Kaliurang. Selain membaca, kami juga melakukan kegiatan yang mengasah kreativitas atau keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas. Selain membaca buku masing-masing, kami juga membuat metode membaca berkelompok, karena selain untuk memberikan variasi kegiatan, hal ini juga dapat menambah semangat anak dalam membaca.

Gol dari kegiatan literasi di Kaliurang adalah anak mampu menceritakan kembali apa yang sudah dibaca sekaligus meningkatkan minat baca mereka, sedangkan untuk kreativitas atau keterampilan, targetnya adalah anak mampu memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar dan membuat kreasi yang dapat dimanfaatkan. Setelah kegiatan Literacy Goes to School dilakukan, ada beberapa peningkatan terhadap siswa-siswi tersebut. Tidak hanya satu atau dua anak saja yang mau menceritakan kembali apa yang telah dibaca, namun hampir semua anak menceritakan kembali apa yang telah dibaca.

Di Lombok, kegiatan Literacy Goes to School menjadi salah satu program CLC Rembitan yang dilakukan di luar area CLC. Program ini digunakan sebagai bentuk dukungan CLC Titian terhadap Gerakan Literasi di sekolah, terlebih karena Titian percaya bahwa program ini mampu bersinergi dengan sekolah guna meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks. Saat ini, Literacy Goes to School dilakukan di dua sekolah, SDN 2 dan SDN 3 Rembitan. Program ini diikuti oleh siswa kelas 6 untuk SDN 2 Rembitan dan 5 dari SDN 3 Rembitan. Program ini mengedepankan belajar dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan kapasitas kemampuan anak.

Di Rembitan, kegiatan Literacy Goes to School dilakukan setiap dua pekan sekali, di pekan pertama dan ketiga di setiap bulannya, Biasanya kami memulai kelas dengan cara melakukan permainan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan guna mengumpulkan konsentrasi dan membangun keakraban anak dan fasilitator sehingga mereka merasa nyaman dalam mengikuti aktivitas. Aktivitas yang dilakukan ialah membaca yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Terkadang, fasilitator melakukan program ini berdasarkan tema tertentu, seperti emosi, tokoh, penemuan, dan lain sebagainya. Titian tidak mengedepankan pada kuantitas buku yang mereka baca, namun pada kemampuan mereka mencerna dan memahami isi teks. Sehingga, mereka mampu menyerap ilmu yang mereka pelajari secara maksimal. Hal ini terlihat dari kemampuan anak yang mulai berkembang. Awalnya mereka masih cenderung malu dan kurang menunjukkan minat baca, namun dengan adanya program ini selain mereka menjadi lebih suka membaca juga lebih banyak melakukan proses pembelajaran baik individu atau kelompok melalui proses diskusi atau bertanya.

Semua CLC kami memiliki cara unik tersendiri untuk mengaplikasikan program dan Program Literacy Goes to School maupun Program Literasi Titian secara menyeluruh merupakan salah satu program yang esensial untuk dilakukan di semua Sentra Pembelajaran Masyarakat Titian. Para fasilitator selalu memperhatikan perkembangan anak maupun remaja, pengunjung CLC maupun para penerima manfaat di sekolah, dalam perjalanan mereka dalam berliterasi. Perjalanan mereka melalui jembatan menuju harapan-harapan baru. (BC/DAP/NL)

Sumber: UN Press Release SG/SM/6316-OBV/9/Secretary-General Stresses Need for Political Will dan Resources to Meet Challenge of Fight Against Illiteracy/19970904/In Message on Occasion of International Literacy Day