“Terima kasih atas hadirnya Titian Foundation di tengah masyarakat kami, telah membawa dampak yang baik bagi semua kalangan, baik itu untuk anak-anak, remaja maupun kami para orangtua.” Kepala Dusun Rebuk I memberikan sambutan dalam acara Festival Akhir Tahun yang diadakan CLC Titian Foundation di Rembitan, Lombok Tengah.
Satu tahun yang lalu, tepatnya di tanggal 29 Desember 2019, Titian Foundation meresmikan Community Learning Centre (CLC) yang berada di Dusun Rebuk I, Rembitan, Lombok Tengah. Membawa visi Titian, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat untuk mendorong perkembangan masyarakat dan mendukung pelestarian warisan budaya.
Sudah satu tahun juga Titian Foundation sama-sama belajar dan bertumbuh dengan masyarakat Rebuk I, banyak ilmu baru yang sama-sama kami pelajari, terlihat dalam acara Festival Akhir Tahun yang diadakan pada 29 Desember 2020. Dengan mengusung tema “Literacy: A Journey to The World”, kami berkeinginan agar masyarakat lebih mengerti bahwa dengan berliterasi banyak hal yang bisa menjadi lebih baik lagi. Dengan berliterasi para remaja lebih memahami dunia dan lebih berani untuk mempunyai cita-cita. Dengan berliterasi anak perempuan tidak akan menikah dini. Dengan berliterasi para orangtua mengerti pentingnya cara mendidik anak-anak mereka. Dan literasi adalah bukti cinta yang nyata. Kami sangat merasakan perubahan yang ada di masyarakat, mulai dari anak-anak yang dahulunya begitu malu dan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi, sekarang mereka terbiasa membaca buku dan bahkan bisa dengan percaya diri untuk menceritakan apa yang mereka baca di depan banyak orang dalam lomba yang kami adakan.
Antusiasme warga yang sudah dewasa pun juga tidak kalah besarnya, mereka berpartisipasi dalam Lomba Kebersihan Lingkungan dengan kesadaran dalam hal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tidak hanya itu saja, para orangtua juga ikut berpatisipasi dalam Lomba Mendongeng. Merupakan suatu hal yang menarik ketika anak-anak dan para orangtua berkompetisi dalam satu bidang yang sama. Tidak kalah dengan mereka yang tua, anak-anak pun terlibat kompetisi dalam Lomba Ranking 1, di mana pengetahuan mereka diuji dengan deretan pertanyaan dari panitia. Di perlombaan lainnya, mereka juga belajar mengekspresikan imajinasinya dengan mengikuti perlombaan menggambar, serta berseru-seruan dalam Lomba Spelling yang menuntut mereka untuk berpikir cepat dan tepat.
Kemeriahan Festival Akhir Tahun pun bertambah dengan penampilan dari remaja yang dengan percaya diri membawakan tarian daerah dalam puncak acara. Kepercayaan diri mereka di depan banyak orang adalah sesuatu yang membanggakan bagi kami. Setahun yang lalu, jangankan untuk tampil menari, untuk berinteraksi bersama kami pun mereka malu. Mereka yang sebelumnya tak berani bermimpi sekarang bisa dengan lantang menyuarakan cita-citanya.
Dan, ya, Festival Akhir Tahun menjadi cerminan kebahagiaan kami dalam belajar bersama masyarakat, berliterasi bersama, dan bertumbuh bersama. Hal yang tak kalah membanggakan ialah, panitia Festival Akhir Tahun ini adalah para remaja yang berliterasi bersama kami selama satu tahun ke belakang. Menjadi panitia Festival Akhir Tahun merupakan pembelajaran kecil bagi remaja untuk menghadapi dinamika kehidupan mereka ke depannya: berorganisasi, memimpin, dan melakukan perencanaan. Kami akan terus belajar bersama, tumbuh bersama, sehingga cahaya literasi akan terus terang benderang bagi kehidupan yang lebih baik. (MTP)