Setelah satu tahun lebih Titian memulai program baru di Rembitan, akhirnya pada tanggal 29 Desember 2020 Titian secara resmi menggelar acara Soft Opening CLC Titian Lombok. Program yang dibuka dengan permainan Gambus anak-anak beswan ini, disambut dengan sangat antusias tidak hanya oleh staff Titian saja, melainkan juga oleh warga sekitar. Bangunan CLC yang terletak di tengah pemukiman warga, tepatnya di kampung Nyanggit, dusun Rebuk 1, Rembitan ini menjadi sebuah harapan baru untuk para warga.
Dalam sambutannya, Lalu Mardan, kepala dusun Rebuk 1 selaku perwakilan warga mengungkapkan harapannya, yaitu keberadaan Titian dapat membuat warga Rembitan memiliki kehidupan yang lebih baik lagi. Maka tak lupa beliau menghimbau para warga untuk ikut serta berkontribusi menjaga fasilitas yang sudah disediakan, hingga semuanya bisa terjaga dengan baik. Tak hanya itu saja, beliau juga mengajak para warga untuk terus mendukung anak-anak mereka belajar bersama di Titian. Hal ini serupa pula dengan harapan yang Ibu Lily Kasoem utarakan pada kesempatan di siang itu bahwa semua fasilitas di sini disediakan untuk warga.
Ibu Lily percaya bahwa manusia terlahir dalam kondisi yang sama; sama-sama memiliki dua tangan, hidung, telinga dan bagian tubuh lainnya. Semuanya terlahir dengan bekal yang sama, tidak ada satu pun yang terlahir bodoh, layaknya tanaman mereka hanya butuh disiram dan dipupuki dengan tepat. Maka dari itu, beliau menghimbau para orang tua untuk mengajak anak-anak mereka untuk mencintai ilmu pengetahuan agar mereka mampu memilih masa depan mereka karena pendidikan yang baik akan menghasilkan kehidupan yang lebih baik pula.
Bertepatan dengan soft opening ini, Lily Kasoem melakukan penyerahan buku ‘Isi Kepala Jack Ma’ kepada Lalu Mardan selaku perwakilan warga. Penyerahan ini menjadi simbol bahwa Titian Lombok kini sudah resmi dibuka dan siap untuk dimanfaatkan segala fasilitasnya. Berbagai fasilitas sudah tersedia dan tertata dengan rapi, seperti beragam jenis buku, mainan edukatif, komputer, mesin jahit dan lain sebagainya. Tak hanya itu saja, beberapa program pendampingan masyarakat pun sudah tersusun, baik untuk usia anak, remaja hingga dewasa, seperti bimbingan belajar, pendampingan usaha (Kelas Tenun), Kelas Komputer dan lain sebagainya. Beberapa program merupakan bentuk dari program lanjutan yang sudah berjalan selama satu tahun, atas kolaborasi Titian Foundation dengan Soroptimist International of Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga melalui tiga aspek, yaitu kemampuan literasi masyarakat, hygiene and sanitation, dan pemberdayaan ekonomi.
Pada kesempatan ini terdapat pula sharing session dari perwakilan beswan Titian di Pemenang, Lombok beserta alumni beasiswa Titian Bayat. Mereka secara singkat menceritakan pengalaman serta perubahan yang mereka dapatkan selama bergabung menjadi Titianers, sebutan penerima manfaat beasiswa Titian. Dalam sharing-nya, Mona, salah satu Titianers Lombok Generasi 1 mengatakan, “Bapak dan Ibu, saya mohon beri kesempatan kepada anak-anak Bapak dan Ibu untuk terus belajar dan meraih pendidikan, karena saya sendiri bisa berani duduk di sini dan berbicara di depan Bapak dan Ibu juga berkat orang tua saya yang memberikan saya kesempatan untuk terus belajar di sekolah meskipun kondisi orang tua saya pun pas-pasan. Jadi, Bapak dan Ibu, tolong beri kesempatan kepada mereka untuk terus bersekolah dan belajar.” Sebuah sharing yang terasa menyentuh dan langsung disambut tepukan meriah oleh para tamu undangan.
Kini, sebuah titik di pinggir sawah kampung Nyanggit pun sudah menjadi layaknya suaka bagi anak-anak serta warga desa lainnya di mana kami selalu terbuka untuk menyambut mereka yang ingin terus belajar dan berproses. Untuk para anak-anak yang haus akan ilmu pengetahuan namun terganjal karena terbatasnya fasilitas yang ada. CLC Titian Lombok bisa jadi bukan satu-satunya sentra belajar yang ada, namun kami percaya sedikit asa yang kami punya mampu membawa sedikit perubahan untuk kehidupan mereka. (NL)