Berita

IKATIFO, Tetap Terhubung Meski Tak Pulang Kampung

Hari Minggu pada tanggal 31 Mei 2020 menjadi momen bahagia bagi teman-teman IKATIFO, karena di hari itu diadakan HBH (singkatan dari ‘Halal Bi Halal’, sebuah istilah pertemuan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia setelah bulan Ramadan berakhir) secara daring (online) yang mempertemukan seluruh keluarga besar Titian dan IKATIFO (Ikatan Alumni Titian Foundation). Setiap tahunnya, IKATIFO mengadakan HBH untuk memfasilitasi pertemuan anggota IKATIFO dan sebagai sarana silaturahim anggota. HBH IKATIFO menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap generasi di Titian, karena di momen itu setiap generasi bisa berkumpul, berbagi cerita, dan juga keseruan di sana. Akan tetapi, di masa pandemi saat ini pertemuan dalam jumlah orang yang banyak tentu tidak diperbolehkan. Belum lagi larangan mudik diterapkan oleh pemerintah untuk mencegah penularan virus COVID-19, sehingga HBH IKATIFO tidak bisa dilaksanakan seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Berangkat dari hal tersebut, pengurus IKATIFO melaksanakan HBH Daring untuk tetap memfasilitasi anggota dalam menjaga tali persaudaraan. Tentu saja, ini merupakan HBH Titian pertama yang dilakukan dengan cara daring. Tetapi, justru dengan cara ini semuanya bisa saling menjangkau seluruh anggota IKATIFO di manapun mereka berada. Diharapkan dengan adanya kegiatan HBH Daring ini dapat menambah rasa kekeluargaan IKATIFO dengan kegiatan yang seru dan anggota yang ikut tetap merasakan suasana HBH seperti biasanya.

Acara HBH tahun ini mengusung tema “Tetap Terhubung Meski Tak Pulang Kampung”. Sesuai dengan temanya, HBH yang dilakukan secara daring ini diharapkan mampu menjadi sarana penghubung keluarga besar IKATIFO di mana pun mereka berada. Apalagi, banyak dari teman-teman yang tidak bisa pulang ke kampung halaman. Panitia HBH menggunakan fasilitas CLC Titian Bayat sebagai titik pusat kegiatan. Meskipun berkumpul, beberapa panitia yang terlibat tetap menerapkan protokol kesehatan. Di dalam satu ruangan, hanya diperbolehkan beberapa orang saja untuk keperluan operasional HBH.

Pukul 09.00 acara dimulai, dibuka dengan doa dan sapaan untuk peserta HBH seperti biasa. Ada yang mengikuti HBH ini dari setiap generasi. Peserta yang paling banyak adalah generasi baru, yaitu Gen 10 Bayat dan Gen 1 Tangerang Selatan. Hal ini membuat HBH menjadi sarana perkenalan mereka dengan keluarga IKATIFO, begitu pun sebaliknya. Banyak alumni yang sudah bekerja maupun kuliah masih berlokasi di tanah rantau, karena mereka tidak bisa pulang. Mulai dari daerah Jabodetabek, daerah Indonesia bagian lainnya, dan bahkan ada alumni yang berada di Jepang. Tidak hanya para anggota IKATIFO saja, HBH Daring ini juga diikuti Ibu Lily dan keluarga, staf Titian yang berada di Jakarta dan Bayat, serta Tangerang Selatan—momen ini terasa lebih ramai dan berkesan meskipun dilakukan secara berjauhan.

Seperti biasa, acara HBH juga diisi dengan sambutan-sambutan dari berbagai pihak; mulai dari Wahyu Cahyo dari Generasi 9 sebagai koordinator acara, Rika Nur Cahyati dari Generasi 8 sebagai ketua baru IKATIFO, dan dari pihak Titian ada Ibu Ana selaku manajer program Titian Foundation. Namun, Mbak Ana berhalangan untuk berkumpul secara langsung, sehingga beliau menyampaikan sambutannya melalui video.

Di HBH Daring kali ini, terdapat ada sesi hiburan dan juga kuis untuk pembagian hadiah. Hiburan kali ini dibawakan oleh trio Gen 9—Alif, Wahyu, dan Nabila. Mereka menyanyikan lagu ‘Dalan Liyane’ yang membuat peserta HBH menjadi semakin bersemangat. Tidak hanya hiburan saja, dua orang peserta berhasil memenangkan tantangan dan mendapatkan hadiah.

HBH ini bukan hanya sarana temu kangen antara anggota IKATIFO alias alumni Titian, tetapi juga sarana berbagi ilmu dan pengalaman. Mereka yang berbagi cerita pada HBH kali ini adalah Tri Widodo dari Generasi 3. Ia menceritakan tentang lika-liku perjalanannya sebelum memasuki dunia perkuliahan. Meskipun beberapa kali tidak diterima di jurusan yang diinginkan, pada akhirnya ia berhasil, dan bahkan bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Cerita juga datang dari Tedi Generasi 7 yang merupakan ketua IKATIFO periode sebelumnya. Dia menceritakan tentang kegiatannya di masa pandemi, pengalamannya di selama ia menjabat sebagai ketua untuk IKATIFO, dan juga pengalamannya ketika menjadi beswan Titian. Selain itu, kami berkenalan dan mendengarkan cerita dari keluarga IKATIFO baru, yaitu Generasi 1 Tangsel dan Generasi 10 Bayat. Mereka bercerita tentang Titian dan juga berbagi mengenai perasaan mereka tentang proses yang mereka hadapi saat ini.

Momen yang paling dinantikan pada setiap HBH adalah bisa mendengarkan pesan dan nasehat dari perintis Titian Foundation, Ibu Lily Kasoem, karena beliau sudah menjadi ibu bagi Titianers dan Titian Foundation. Pada HBH kali ini, Ibu Lily bergabung dengan kami bersama Fendi Irawan dari Generasi 9. Kali ini, Ibu Lily menceritakan mengenai kegiatannya saat masa karantina. Beliau juga berpesan untuk senantiasa menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran dari pemerintah. Beliau juga menyampaikan bahwa anak-anak Titian adalah anak yang istimewa, luar biasa, dan hebat. Beliau sangat bangga bisa bertemu dengan keluarga Titian ini. (IDP)