Program beasiswa Titian Foundation bertujuan meningkatkan kualitas hidup siswa penerima manfatnya menjadi lebih berdaya melalui akses pendidikan. Selain memberikan bantuan pembiayaan, kegiatan pendampingan untuk pengembangan karakter langsung kepada siswa, program pendampingan juga membantu mendorong terciptanya lingkungan keluarga yang kondusif. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah Parent Meeting.
Jika sebelumnya kami menerapkan metode seminar dengan mengangkat tema tertentu, untuk tahun ini kami merubah metodenya. Pertemuan pendamping siswa dengan orang tua/wali dilakukan secara bertahap, berkomunikasi dua arah dan membuka diskusi. Pertemuan untuk oranng tua siswa kelas X (Generasi 12) dilaksanakan pada Selasa – Rabu, 19-20 November 2019, kelas XI (Generasi 11) dilaksanakan, Selasa – Rabu, 12-13 November 2019. Dalam pertemuan ini pendamping menjelaskan seluruh program kegiatan yang sudah dilaksanakan atau diterima siswa, catatan secara umum bagaimana siswa berproses. Proses diskusi diangkat melalui pertanyaan mengenai bagaimana anak berproses di rumah dan apakah orang tua mengalami kesulitan dalam mendampingi siswa agar sejalan dengan yang sudah Titian lakukan. Secara umum orang tua menyampaikan perkembangan yang positif siswa di rumah setelah mereka mengikuti kegiatan di Titian, khususnya kemandirian dan tanggung jawab. Hal yang masih menjadi catatan dan perlu peningkatan adalah pengelolaan waktu, skala prioritas dan pengendalian emosi.
Khusus untuk kelas XII (Generasi 10) pertemuan dilaksanakan dalam 1 sesi pada Kamis, 21 November 2019. Topik pertemuan adalah mempersiapkan siswa setelah lulus SMA/SMK, memasuki dunia kuliah atau dunia kerja. Orang tua diajak untuk mendukung cita-cita anak dan menyambut terbuka saat anak mengalami kegagalan. Dalam kesempatan ini pendamping mengundang salah satu orang tua mantan penerima beasiswa Titian Foundation dari Generasi 3 yang dalam keterbatasan ekonomi, pekerjaan sebagai tukang becak, memberi dukungan kepada anak yang ingin merantau di Jakarta dan bisa menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata bahkan mendapatkan gelar ganda dari program kerjasama dengan sebuah universitas di Thailand. Narasumber lain adalah seorang yang pernah bekerja sebagai Dosen di perguruan tinggi swasta selama 19 tahun. Beliau memberi gambaran mengenai dunia kuliah dan dukungan yang perlu diberikan selama anak menempuh kuliah.
Kerjasama dan sinergi terus diupayakan agar program ini mampu menyeberangkan penerima manfaatnya dalam kualitas hidup yang lebih baik. (FD)