Minggu ini adalah minggu yang sibuk bagi Ibu Lily Kasoem, CEO dan Pendiri Titian Foundation, namun juga masa yang paling menggembirakan dengan penandatanganan MoU sebagai komitmen untuk Program Beasiswa Titian. Di tahun akademik 2019/2020 ini, Program Beasiswa memberikan 108 beasiswa untuk memfasilitasi kelanjutan pendidikan mereka di sekolah menengah umum atau kejuruan.
Ke-108 siswa tersebut tersebar di tiga daerah program Titian, dengan 73 siswa di Bayat, Klaten, 11 siswa di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten dan 24 siswa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. MoU ini akan diperbarui setiap tahun di awal sekolah selama periode tiga tahun Beasiswa.
Ibu Lily selalu menyempatkan waktu untuk berbicara dengan orang tua penerima manfaat, terutama bagi para pendatang baru, mengajak orang tua untuk memberikan dukungan penuh kepada Titian yang hanya ingin mempersiapkan anak mereka untuk mencapai versi terbaik dari diri mereka sendiri, sehingga memiliki masa depan yang lebih cerah, yang merupakan hasil win-win bagi orang tua juga.
Kesaksian dari penerima manfaat aktif dan alumni mengukuhkan atas hasil dan dampak Program Beasiswa. Penerima manfaat aktif mengakui perubahan dalam perilaku mereka, mereka menjadi lebih percaya diri dan lebih berani. Syehri Ally Reza, Generasi 2 Tangsel, dengan percaya diri mengatakan sebagai Titianers (sebutan bagi penerima Beasiswa Titian), ia merasa ada di kelompok calon orang sukses dan ia selangkah lebih maju dari teman sekelas lainnya.
Guntoro Yudhy Kusuma, alumni Program Beasiswa di Bayat dari Generasi 7, yang saat ini kuliah jurusan Teknologi Rekayasa Internet di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, mengatakan ia masih menerapkan apa yang diajarkan di sesi pendampingan Beasiswa, yaitu membuat perencanaan untuk kegiatannya, untuk bulan berjalan dan kemudian mengevaluasinya, yang baginya kegiatan yang lebih berguna ketimbang menghabiskan waktu di medsos.