Pernahkah terpikir mengapa kita malas membaca buku? Tentu, bacaan online lebih menarik karena hanya pendek dengan bahasa lebih heboh, tetapi kadang-kadang nyaris tidak ada esensinya sama sekali. Rupanya, intonasi dan perhatian pada tanda baca bisa menjadi perbedaan besar dan membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan.
“Gerakan Literasi” adalah bagian dari Program CLC Titian dan CLC kami di Kaliurang, Yogyakarta, tidak terkecuali. Gerakan ini telah berhasil di kalangan siswa sekolah dasar dan kami ingin menularkan antusiasme yang sama untuk membaca buku dikalangan siswa sekolah menengah. Nyatanya kegiatan literasi yang dilakukan SMAN 1 Pakem masih pada tahap dini yaitu baru pada pembiasaan. Tahap selanjutnya adalah pembelajaran dan mencari substansi dari apa yang dibaca.
Kegiatan workshop “Gerakan Literasi Sekolah” di CLC Titian Kaliurang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019, dengan pembicara Bpk Nuradi Indra Wijaya dari TBM Mata Aksara Yogyakarta. Peserta workshop adalah Satgas (Satuan Tugas) Literasi SMAN 1 Pakem.
Dalam workshop tersebut siswa dibentuk beberapa kelompok untuk diskusi tentang sebuah buku. Setiap kelompok diberikan kertas dan alat tulis untuk membuat ringkasan dari hasil membaca buku yang terdiri atas:
- Membaca bersama
- Mencari quote dari isi buku
- Mind map: tokoh, alur, latar waktu dan tempat
Empat peserta diberikan tugas bagian dokumentasi, mencakup pengambilan foto, video dan membuat caption yang kemudian dipublikasikan di media sosial agar dampaknya lebih meluas atau viral.
Diskusi berlangsung aktif dari setiap kelompok dan hasil tersebut dipresentasikan kepada peserta yang lain. Pada saat presentasi, terlihat keterampilan membaca beberapa siswa masih kurang – intonasi dan tanda baca – juga kepercayaan diri ketika berada di depan umum. Setelah workshop ini, diharapkan setiap kelas bisa menerapkan apa yang telah dipelajari, dan meyebarkan semangat gerakan litearsi ke teman-teman siswa lainnya di sekolah. (AW/DAP)