Ketika agenda Millennium Development Goals (MDGs) berakhir di tahun 2015, para pemimpin dunia menyerukan agenda ambisius pasca 2015, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), untuk mendorong perubahan menuju pembangunan keberlanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan dalam pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
Organisasi filantropi seperti Titian Foundation (Titian) adalah mitra pemerintah karena mempunyai potensi dan sumber daya yang dapat mendorong tercapainya Tujuan SDGs.
Di antara 17 Tujuan SDGs, dapat dikatakan bahwa Titian berkontribusi di Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah dan tinggi dan pendidikan formal dan nonformal melalui beasiswa dan peningkatan kapasitas adalah Indikator SDGs yang diidentifikasikan dengan Titian.
Sampai penerimaan beasiswa Titian tahun 2017/2018 atau Gen 10, total penerima manfaat mencapai 815 siswa. Dibandingkan dengan LSM sejenis, jumlah tersebut masih terbilang kecil, tapi apakah lalu Titian akan mengubahkan caranya? – Belum tentu. Anak-anak memang dapat melanjutkan sekolah. Tapi, apakah itu cukup untuk menciptakan keberlanjutan? Kelompok usia 16-18 yang ditunjang oleh Titian adalah masa krusial pencarian identitas diri. Kurangnya panutan membuat siswa seringkali datang ke Fasilitator kami daripada ke orang tua mereka untuk saran dan bimbingan. Alumni kami mengakui bahwa kegiatan pendampingan dan peningkatan kapasitas yang dicanangkan dalam Program Beasiswa sangat bermanfaat dalam membentuk kepribadian dan masa depan mereka. Pada saat Kelas 12, kami mendorong siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan menawarkan bimbel agar dapat masuk universitas negeri dan mendapatkan beasiswa. Siswa yang memilih untuk langsung bekerja pun memiliki kesempatan yang lebih baik mendapatkan pekerjaan formal atau tingkat supervisor, karena mereka lebih percaya diri dan tegas. Perbaikan dalam kesempatan kerja tersebut akan berdampak positf pada kondisi ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar mereka.