Berita

Dari Jawa Tengah ke Australia, Sebuah Perjalanan Istimewa Mahasiswi Titian

From Central Java to Australia

Saya adalah lulusan generasi pertama Titian Foundation yang saat ini sedang kuliah Akuntasi di tahun terakhir di Universitas Diponegoro, Semarang. Pada awal Oktober saya terpilih untuk program pertukaran pelajar ke Tasmania di Australia dari sebuah organisasi non-profit global untuk perempuan, Soroptimist International of Jakarta, untuk menghadiri acara “Beasiswa Pengembangan Kepemimpinan dan Tur Pertukaran Pelajar” sebagai bagian dari program bersama “Dididik menjadi Pemimpin” antara SI Jakarta dan SI Hobart.

Di Tasmania Saya didampingi oleh anggota dari SI Jakarta; Ibu Any, yaitu Presiden dari SI Jakarta, Ibu Chris sebagai Koordinator dan Ibu Isla. Sebagian besar kegiatan saya diatur oleh Presiden SI Hobart yaitu Ibu Julie. Diantaranya menghadiri ulang tahun ke-65 SI Hobart dimana saya memberikan pidato singkat. Saya juga turut serta dalam pertemuan bulanan mereka dan perayaan ulang tahun ke-65 Klub SI Launceston dan bertemu dengan beberapa anggota dari SI George Town yang juga diundang.

Ada beberapa proyek SI Hobart yang sangat menarik minat saya seperti, Penggalangan dana untuk Penampungan Perempuan Hobart, Program Pinjaman Bergulir Mikro Kiva, Aktivitas 16 Hari: “Walk the Talk” untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan terhadap perempuan dan bahkan berpartisipasi dalam produksi drama oleh Eve Ensler.

Dari program-program tersebut saya mengerti apa yang Soroptimists lakukan. Tujuan mereka adalah untuk memberikan perhatian pada isu-isu perempuan, memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan. Semua dilakukan atas dasar sukarela dan dengan penuh ketulusan.

Pengalaman yang saya peroleh selama perjalanan ke Australia begitu berbeda dengan kehidupan di kampung halaman saya. Sebagian besar teman-teman seusia saya banyak telah menikah, bahkan beberapa dari mereka sudah mempunyai anak. Bagi saya menikah atau belum adalah pilihan. Sebagai perempuan, kita tidak harus bergantung pada laki-laki (baik ayah kita, suami atau pasangan), kita bisa mandiri jika kita benar-benar ingin. Pelajaran yang saya dapatkan dari orang-orang hebat yang saya temui di Jakarta dan Australia, telah memotivasi saya untuk memilih untuk mewujudkan impian saya serta melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bergabung ke acara ini dan semoga suatu hari nanti bisa terlibat dalam program sosial dari SIJ.

Saya berharap suatu hari nanti saya dapat pergi ke luar negeri lagi untuk belajar, bepergian atau bekerja. Mempelajari hal-hal yang baik dari negara-negara lain, kemudian kembali untuk mengubah kehidupan di Indonesia menjadi lebih baik. Di perjalanan ini saya benar-benar merasakan apa yang dikatakan Henry Miller dalam kutipannya, “Tujuan seseorang bukanlah suatu tempat, tetapi cara baru memahami berbagai hal”.

– Ade Rizky Novitasari